Senin, 08 Juni 2015

KEJUJURAN

Jujur merupakan salah satu sifat manusia. Sifat yang disepelekan oleh umat manusia pada zaman ini. Kebohongan kecil dianggap hal yang biasa, akan tetapi umat manusia tidak tahu bagaimana akibat dari kebohongan kecil tersebut.  Sebelum membahas lebih lanjut, Apakah itu jujur? Berikut adalah pengertian jujur yang dapat saya simpulkan dari berbagai sumber:
Pengertian Jujur Menurut Bahasa:
Ø Dalam bahasa Arab, kata jujur sama maknanya dengan “ash-shidqu” atau “shiddiq” yang berarti nyata, benar, atau berkata benar. Lawan kata ini adalah dusta, atau dalam bahasa Arab ”al-kadzibu”. Secara istilah, jujur atau ash-shidqu bermakna:
(1) kesesuaian antara ucapan dan perbuatan;
(2) kesesuaian antara informasi dan kenyataan;
(3) ketegasan dan kemantapan hati; dan
(4) sesuatu yang baik yang tidak dicampuri dengan kedustaan.
     Dalam bahasa Indonesia, jujur merupakan kata dasar dari kejujuran, menurut jenis katanya, jujur merupakan kata sifat sedangkan kejujuran merupakan kata benda. Menurut KBBI, kata "jujur" berarti lurus hati; tidak berbohong (misal dengan berkata apa adanya); 2 tidak curang (misal dalam permainan, dng mengikuti aturan yg berlaku): mereka itulah orang-orang yang jujur dan disegani; 3 tulus; ikhlas;
Sedangkan "kejujuran" berarti sifat (keadaan) jujur; ketulusan (hati); kelurusan (hati).
Pengertian jujur menurut Para Ahli :
Ø Kejujuran menurut Magnis ialah sikap berani yang menunjukkan siapa dia, serta mengatakan apa yang dimaksudnya dengan benar. Kejujuran adalah keterkaitan hati pada kebenaran. Sikap jujur juga merupakan sikap yang ditandai dengan melakukan perbuatan yang benar, mengucapkan perkataan dengan apa adanya tanpa menambah-nambahkan atau mengura-ngurangi apa yang ingin disampaikan dan mengakui setiap perbuatan yang dilakukan baik positif maupun negatif.
Ø Menurut Robert T .Kiyosaki (posting oleh Ardian Syah 3 Juni 2010) jujur diibaratkan seperti aset. Aset merupakan apa yang dapat kita masukkan kedalam kantong dan bisa dijual. Seperti itulah sikap jujur, jujur merupakan sikap yang diberikan kepada kita oleh orang lain dengan rasa percaya mereka untuk dapat menjaga dan mempertahankannya didalam diri kita.
Ø Jujur menurut Sawitri Supardi Sadarjoen adalah sikap pribadi yang ada didalam diri sesorang. Jujur diekspresikan dengan kata-kata atau sikap yang mencerminkan keadaan yang sesungguhnya. Tidak ditutupi atau bahkan tidak menipu. Jujur adalah energi yang positif. Menyatakan sesuatu dengan langsung, spontan, lugas, apa adanya akanmenghemat waktu dan energi. Terjadilah efisiensi.
Macam – Macam Kejujuran:
1.      Jujur dalam hati atau niat
Jujur dalam niat dan kehendak, yaitu motivasi bagi setiap gerak dan langkah seseorang dalam rangka menaati perintah Allah Swt. dan ingin mencapai ridha-Nya. Jujur sesungguhnya berbeda dengan pura-pura jujur. Orang yang pura-pura jujur berarti tidak ikhlas dalam berbuat.  
2.      Jujur dalam perkataan atau ucapan
Jujur dalam ucapan, artinya memberitakan sesuatu sesuai dengan realitas yang terjadi, kecuali untuk hal-hal yang berkaitan dengan kemaslahatan yang dibenarkan oleh syari’at seperti dalam kondisi perang, mendamaikan dua orang yang bersengketa, dan semisalnya. Setiap hamba Allah Swt. berkewajiban menjaga lisannya, yakni berbicara jujur dan dianjurkan menghindari kata-kata sindiran karena hal tersebut sepadan dengan kebohongan, kecuali jika sangat dibutuhkan dan demi kemaslahatan pada saat-saat tertentu, tidak berkata kecuali dengan benar dan jujur. Benar/jujur dalam ucapan merupakan salah satu jenis kejujuran yang paling tampak dan terang di antara macam-macam kejujuran.  
3.      Jujur dalam perbuatan
Jujur dalam perbuatan, artinya seimbang antara lahiriah dan batiniah hingga tidaklah berbeda antara amal lahir dan amal batin. Jujur dalam perbuatan juga berarti melaksanakan suatu pekerjaan sesuai dengan yang diridhai oleh Allah Swt. dan melaksanakannya secara terus-menerus serta dengan niat yang ikhlas.
Manfaat Kejujuran :
-       Memperluas pergaulan
Orang yang jujur akan mudah bergaul dan akan disenangi oleh banyak orang, karena orang lain tidak akan merasa curiga dan khawatir terhadap perkataan dan perilaku orang yang jujur.
-       Menjadikan masyarakat hidup dalam kedamaian dan ketentraman
Bila sifat jujur sudah melekat pada setiap masyarakat, maka kehidupan di masyarakat pun akan menjadi dama, tentram, dan saling peduli serta saling mempercayai antara satu anggota masyarakat dengan masyarakat lainnya serta tidak menimbulkan kerugian terhadap orang lain.
-       Mendapatkan ridho dari Allah
Jujur membawa perilakunya senantiasa berkata dan berbuat baik. Sedangkan kebaikan akan membawa manusia memperoleh ridho dari Allah, dan bila Allah ridho kepada hamba-Nya,maka akan dianugerahkan rahmat kepada hamba-Nya.
Lalu, Bagaimana kejujuran menurut pandangan hadits?
Dalam Hadits Muslim nomor 4720:
حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ وَهَنَّادُ بْنُ السَّرِيِّ قَالَا حَدَّثَنَا أَبُو الْأَحْوَصِ عَنْ مَنْصُورٍ عَنْ أَبِي وَائِلٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مَسْعُودٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ الصِّدْقَ بِرٌّ وَإِنَّ الْبِرَّ يَهْدِي إِلَى الْجَنَّةِ وَإِنَّ الْعَبْدَ لَيَتَحَرَّى الصِّدْقَ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللَّهِ صِدِّيقًا وَإِنَّ الْكَذِبَ فُجُورٌ وَإِنَّ الْفُجُورَ يَهْدِي إِلَى النَّارِ وَإِنَّ الْعَبْدَ لَيَتَحَرَّى الْكَذِبَ حَتَّى يُكْتَبَ كَذَّابًا قَالَ ابْنُ أَبِي شَيْبَةَ فِي رِوَايَتِهِ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
Abu Bakr bin Abu Syaibah dan Hannad Bin As Sari bercerita kepada kami, dan keduanya diceritakan oleh Abu Al Ahwash dari Manshur dari Abu Wail dari 'Abdullah bin Mas'ud dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya kejujuran itu adalah kebaikan. Dan kebaikan itu akan membimbing ke surga. Seseorang yang senantiasa berlaku jujur dan memelihara kejujuran, maka ia akan dicatat sebagai orang yang jujur di sisi Allah. Dan sesungguhnya dusta itu adalah kejahatan. Dan sesungguhnya kedustaan itu akan menggiring ke neraka. Seseorang yang memelihara kedustaan, maka ia akan dicatat sebagai pendusta di sisi Allah." Ibnu Abu Syaibah berkata dalam meriwayatkan Hadits tersebut; dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam.
Di dalam hadits tersebut diungkapkan bahwa kejujuran merupakan sesuatu yang penting yang akan menjadikan diri kita bagaimana nantinya dilihat oleh orang lain. Sekali kita berbohong, maka kita akan terus dikenal sebagai pembohong. Untuk menutupi kebohongan sebelumnya, kita harus berbohong lagi. Karena kebohongan yang terus berlanjut, maka kita akan mendapatkan neraka sebagai balasannya. Akan tetapi apabila kita selalu jujur, hidup akan menjadi tenang. Tidak perlu ada hal yang ditutup-tutupi. Kita akan selalu dikenal sebagai orang yang jujur. Orang lain akan mempercayai kita. Kejujuran yang terus menerus akan membawa kita ke surga. Surga adalah hadiah atas perbuatan kejujuran kita.

Bagaimana pandangan Jujur menurut ayat Al-Qur’an?
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَكُونُوا مَعَ الصَّادِقِينَ
“Hai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang jujur.”
Nah dari ayat diatas, dapat kita pahami bahwa kita dihimbau untuk betaqwa kepada Allah dan selalu bersama orang – orang yang jujur. Dengan berkumpul bersama orang – orang yang jujur, maka sifat itu akan selalu terpendam pada diri kita. Dengan otomatis akan tertanam pada alam bawah sadar kita akan pentingnya kejujuran. Kita akan enggan untuk berbohong walopun kebohongan itu kecil sifatnya. Tidak ada yang bisa dirugikan dari memiliki sifat jujur. Dengan sifat jujur, orang – orang akan mempercayai kita. Dari pengertian yang saya jabarkan diatas, jujur bukan hanya dari sekedar yang keluar dari mulut atau perkataan, melainkan jujur juga bisa di aplikasikan dalam perbuatan dan jujur dalam niat.




Sekian.

1 komentar:

  1. Saat ini kejujuran merupakan salah satu barang berharga yang jarang kita temui terimakasih sudah mengingatkan serta menerangkan sifat, manfaat dan arti kejujuran.

    BalasHapus